Friday 30 October 2015

Resiko Pacaran ketimbang Tunangan

Resiko Pacaran ketimbang Tunangan.
Untuk engkau anak muda, adik-adik yang dan atau anak-anak yang kakak sayangi.
Kesenangan itu ada banyak cara untuk mendapatkannya.
Tidak lah selalu jinet/somat ('obat' [racun] yang ngetrend saat ini) yang bisa membuat mu senang, meski sesaat membuat mu 'nge-fly', terbang bebas tanpa beban.
Tidak lah selalu pacaran yang bisa membuat mu senang, meski sangkaan mu sebagian banyak kesenangan didapat daripadanya.
----
Hal yang dengan seketika membuat mu mendapat kesenangan, boleh lah kamu bersiap pula akan seketika hilang kesenangan itu.
Obat-obatan terlarang [racun] yang mengotori saraf di otak mu, menjadikan mu budak atas nafsu dunia, Surga dunia.
Kekasih yang belum halal yang dengannya engkau berbangga dan merasa diri mu 'laku' karenanya, padahal tiada lah ridho Rabb dengan kelakuan mu itu.
Bayangkan, jika anak atau adik perempuan mu dititipkan kepada yang belum tau entah jodohnya atau tidak.
Bahkan yang sedang dalam masa pinangan saja bisa belum berjodoh, apa lagi yang masih pacaran.
Apa lagi yang sambil sekolah, atau karir, nunggu sukses dulu baru nikah, selama nunggu, maka pacaran dulu.
----
Hei...!!!! Dimana perasaan mu?
Otak mu digunakan untuk apa kok mikirnya begitu?
Saat kau mengikat dengan ikatan yang tak halal, pacaran, yang sudah dengan jelas Rabb melarang dalam firman-Nya, " ﻭَﻻَ ﺗَﻘْﺮَﺑُﻮا۟ ٱﻟﺰِّﻧَﻰٰٓ ۖ ﺇِﻧَّﻪُۥ ﻛَﺎﻥَ ﻓَٰﺤِﺸَﺔً ﻭَﺳَﺎٓءَ ﺳَﺒِﻴﻼً

Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk. (Al-Isra' - 17:32)".
----
Bagaimana mungkin kau mengganggap tindakan mu benar sedangkan itu dilarang oleh Rabb mu?
Apakah bagi mu pacaran dengan yang bukan mahram mu itu tidak sama dengan 'mendekati zina'?
Dan apakah kau bisa menjamin bahwa kau tidak akan sampai melakukan zina karena kegiatan pacaran yang sedang menjadi aktifitas mu itu?
Sebenarnya Tuhan mu siapa?
Kitab mu apa?
Kau patuh pada siapa?
Patuh pada nafsu atas bisikan Syaitan, atau patuh pada Rabb?
Rabb menyuruh mu sabar-puasa-sholat,  sedang Syaitan menyuruh mu menuruti segala yang menyenangkan, menuruti nafsu dunia.
----
Berbahagialah yang telah berani meminang/khitbah, karena haram bagi saudara seimannya untuk menimpa pinangan seorang yang telah dipinang.
Sedang yang masih pacaran, CELAKA LAH! Jangan pernah kau melarang-larang pacar mu untuk memilih seorang 'pejuang' lain yang berniat baik untuk menikahinya dengan meminangnya.
Jika niat mu karena Rabb, pinang dia, nikahi dia, jangan biarkan berlarut-larut membiarkan dia menunggu dan kau pun sebenarnya juga menunggu (bersenang-senang dengannya), yang bisa saja selama masa menunggu maka kau dikalahkan Syaitan sehingga kau tak beda dengan binatang yang tak berakal dalam menjalin hubungan yang padahal belum halal.
----
28 Oktober 2015 - RHS
Freelance writter, public servant, thinker-teacher-dreamer
Want to make a donation?
BCA: 8600432053
BRI: 4542-01-018801-53-3
Mandiri: 159-00-0068323-4
Name: Riyan Hidayat Samosir

No comments: