Tuesday 6 April 2010

Anti ARP V2.0

Anti ARP V2.0


Software lokal yang berfungsi untuk menangkal serangan ARP Vulnerability, seperti serangan Netcut dan program pemotong koneksi bandwith lainya.. insya Allah bisa ditangkal dengan baik..

sebelum dirilis baik itu pada versi pertama sampai yang kedua ini, program ini sudah menjalani tahap ujicoba keampuhannya, dan terbukti mampu menangkal serangan netcut & aplikasi sejenisnya

waktu itu teman saya menguji coba program Anti ARP ini, sebelum dia aktifin proteksinya ketika ditembak dengan netcut (jaringan wireless} koneksi inetnya langsung macet ngk terkoneksi ke internet. setelah dia aktifin proteksinya yang sebelumnya koneksinya macet kini jadi lancar kembali, walau ditembak beberapa kali pun hasilnya tetap tidak berpengaruh. Mau pake Netcut versi berapapun juga ngk ngefek..

Dapat berjalan pada Windows Xp, Windows Vista dan Windows 7

Cheesy pelaku netcut juga bisa ketahuan lho ketika tombol view Arp Connection ditekan, biasanya pelaku netcut ada dibawah koneksi Arp server, selain IP nya MAC Addressnya juga kelihatan.. hehe jadi bisa ketahuan yang siapa saja yang lagi nembak pake netcut. Wink

silahkan dicoba gan.. mantap.. Tongue

Pascal (2)

Iseng-iseng nih memposting hasil tugas Pascal dari kampus.
Penggunaan Array 1 dimensi.
Riyan Hidayat Samosir.


Suara Hati Sang Blogger

Kami bukanlah orang yang cerdas, bukan pula kami bodoh.
Kami mungkin bukanlah guru dengan semboyan “Pahlawan tanpa tanda jasa”, tapi kami menulis dengan sepenuh hati, setulus ikhlas tanpa mengharap imbalan (atau apapun) dari pembaca tulisan kami. Kami tak mendapat bayaran dari semua ini. Yang kami harapkan adalah bahwa kami bisa saling berbagi pengatahuan dengan pembaca kami, berharap pembaca kami tertolong (mendapat perncerahan hidup dari masalah) dari apa yang telah kami berikan.
Mungkin terpikir oleh pembaca bahwa kami adalah orang yang serba berkecukupan sehingga kami melakukan ini, tapi nyatanya sebagian dari kami adalah …. Ah…, tak sanggup rasanya mengatakan ini. Terlalu berat rasanya mengakui kenyataan.
Waktu, tenaga, biaya kami acuhkan demi tujuan utama kami (Blogger/penulis di internet).
Tapi, apa yang kami dapat? Hanyalah sekedar komentar dari pembaca? Cacian dari pembaca atau ucapan terima kasih dari pembaca? Ya, tidak lain dari dua hal demikian.
Rasa ingin berhenti menjadi diri sekarang ini kadang terlintas saat melihat atau mendengar bahwa mereka yang memang ‘dianggap’ sebagai pemberi ilmu pengetahuan mendapat timbal balik dari pekerjaannya.
Rasa iri memang selalu ada! Memangnya kami ini tidak dianggap sebagai pemberi ilmu pengetahuan?
Memang semua itu adalah milik Tuhan Yang Maha Esa. Tanpa-Nya tidaklah kami bisa seperti ini, berbagi ilmu pengetahuan kami. Memanglah semua itu dari guru, tanpa beliau tidaklah kami bisa menjadi sekarang ini. Tapi, apakah kami memang tak pantas mendapatkan kesejahteraan dihari depan kami?
Apa karena kami tidak bisa dihubungi? Apa karena ilmu pengetahuan kami tidak cukup dan tidak pantas untuk dibagi?
Kami adalah makhluk sosial, tentu akan sangat senang jika kami bisa berinterkasi dengan sesama makhluk sosial. Kami akan selalu bisa dihubungi pada Home (rumah di dunia maya) kami, pada E-Mail (Electronic Mail/surat elektronik) kami.

Hei…, adakah tips (saran dsb) untuk ku? :)

Salam Tiada Hari Tanpa Ilmu Pengetahuan,
bekabeipa@gmail.com