Thursday 10 September 2009

Belajar Microsoft Word - 1


Assalamu'alaikum Wr, Wb.


Alhamdulillah akhirnya tutorial berseri jadi juga. Pada kesempatan ini (artikel ini) kita akan belajar dengan Microsoft Word. Mungkin kita (para blogger) sudah kenal akrab sama yang namanya Microsoft Word, tapi bagaimana dengan rekan-rekan yang lain, generasi penerus kita misalnya? Ya mereka perlu belajar. So, mungkin bagi yang sudah mahir bisa lewatkan saja.
Seperti beberapa artikel sebelumnya pada blog BeKaBe ini, bahan pembelajaran dapat Anda miliki dengan cara mendownloadnya. Ya kurang lebih E-Book (Electronic Book)lah.
Sekedar pemberitahuan nih, pada seri ini (seri - 1 / seri pertama) bab yang dibahas secara garis besar hanya 2 bab saja, secara garis kecil pada bab 2 sudah mewakili jika ada dibuatkan bab-bab lainnya dan bahan yang diajarkan adalah sebagai berikut:

BAB 1 Langkah Awal
A. Membuka atau Menjalankan Aplikasi Microsoft Word
B. Tampilan Awal Microsoft Word

BAB 2 Praktek dan Penjelasannya
A. Standar Pengaturan Awal
B. Mengubah Jenis Font
C. Memilih Font Arial Black
D. Tampilan Font Arial Black
E. Rata Tengah (Center)
F. Rata Kanan (Align Right)
G. Rata Kanan-Kiri
H. Jarak ke bawah
I. Jarak ke samping
J. Huruf Awal menjadi lebih Besar
K. Mengubah Warna
L. Menyisipkan Gambar pada Tulisan
M. Membuat Baris Baru
N. Membuat Tulisan bergaris TEbal
O. Membuat Tulisan Miring
P. Membuat Tulisan bergaris Bawah



Ya seperti itulah kira-kira yang akan dibahas pada tutorial ini. Rencana untuk tutorial (pengajaran tambahan) seri - 2 adalah membahas pembuatan 'titik-titik daftar isi', ya begitu lah teman-teman menanyakannya pada Neo, hehehe.... Buat Aditnya Daniawan dan Alfita Husnul Khotimah nih jangan lewatkan seri - 2 tutorial Neo ya, Neo jamin gak nyesal deh kalau dah ngebacanya, toh kalau ada yang kurang jelas masih bisa kalian tanyakan lewat SMS juga kan, hihihihi....
Buat teman-teman BeKaBe yang lain maaf ya gak Neo absen! Nanti kalau Neo terinspirasi dari kaian Insya Allah salah satu atau salah banyak dari kalian akan Neo absen juga, wkwkwkwk....


Silakan download di: http://www.ziddu.com/download/6520622/BMW_TB-1.zip.html


Regard,

Neo BeKaBe

Friday 4 September 2009

Award kedua


Dapat Award kedua nih dari si Agus

Makasih ya nak, maaf baru bisa posting awardnya.

Baik lah saya juga gak akan menahan pemberian award ini para blogger bisa mendapat kan award ini juga dengan syarat sebagai berikut: bagi yang menerima Award, pasang diblog Anda dengan mencantumkan nama orang yang telah memberikan award dan link blog-nya.

● Bagikan lagi award ini kepada blogger lainnya. Jangan lupa untuk menghubungi blogger agar mereka tahu bahwa mereka telah terpilih untuk menerima award ini. Tinggalkan pesan di shoutmixnya, oke dari pada saya pendam nech award sampai bekarat di sini akan saya beri buat sahabat-sahabat ku yaitu:

-Mia

-si Kumbang

-SoffTis

-Aviezab

Shalat Tarawih (Penerapan pada Anak)

Assalamu’alaikum Wr, Wb.

Bulan puasa bulan yang penuh berkah.

Tarawih adalah shalat yang dilaksanakan pada malam bulan Ramadhan tepatnya setelah shalat Isya, jumlah rakaatnya 20 rakaat dan 10 kali salam ditambah 3 rakaat shalat witir dan 2 kali salam.

Kalau dilihat dari rakaat sih memanglah banyak (apalagi yang tidak sering shalat,hihihi…), tapi tidak apalah masa orang sanggup tapi kita tidak sanggup. :-)

Ya “Masa orang sanggup tapi kita tidak sanggup”, semoga kalimat ini bisa memacu kita!

Semua orang tentunya memiliki kesibukan masing-masing, entah mengajar, belajar, menulis, blogging, programming, atau apalah tidak bisa disebutkan satu-satu karena terlalu banyak. :-)

Namun alangkah indahnya jika kita mau meluangkan sedikit waktu kita untuk melaksanakan shalat tarawih. Mungkin bagi orang tua memang siap sedia melaksanakan shalat tarawih berjamaah di mesjid, namun bagaimana dengan anak-anaknya?

Tapi bagaimana pula jika orang tua pun enggan ke mesjid untuk melaksanakan shalat tarawih di mesjid, bagaimana pula dengan anak-anaknya?

Ibarat sebuah peribahasan “Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya”, begitu pula dengan anak kita. (upppsss…,penulis belum punya anak,masih muda :-)).

-Cerita ini hanyalah fiktif, maka mohon maaf jika terjadi kesamaan-.

Sebuah keluarga (ibarat keluarga A) yang terdiri dari ayah, ibu, kakak dan adik adalah keluarga yang sakinah mawahdah wa rahmah, mereka tidak mau ketinggalan dalam melaksanakan ibadah baik itu wajib maupun sunah.

Bagaimana dengan keluarga B. Sebuah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, kakak dan adik adalah sebuah keluarga yang tidak terlalu taat namun tetap selalu menjalankan kewajiban. Bagaimana jika keluarga B ini mau berubah menjadi layaknya keluarga A? Coba kita lihat prosesnya: Seorang ayah yang memiliki kerja sampingan di malam hari sebagai penjual jagung bakar yang ditemani isterinya. Kakak seorang pelajar SMU, dan adik pelajar SD yang mengerjakan PR sekolah atau belajar. Sama pula halnya keluarga A.

Suatu malam ayah dari keluarga A sepulang dari tarawih datang menghampiri ayah di keluarga B. “Hai saudara ku, dapat banyak kah kamu hari ini?”, “Tidak saudara ku. Kau ‘lihatlah ini’, masih banyak dan hampir tidak tersentuh pula”, jawab ayah keluarga B. “Tak apa saudara ku. Lihatlah diriku, aku sengaja libur, karena aku ingin mengajak keluarga ku dalam melaksanakan tarawih berjamaah, toh setahun sekali, kalau kerja mah kita tiap hari tinggal rezekinya saja yang tidak setiap hari maka marilah kita meminta pada-Nya, Insya Allah akan diberikan-Nya ”, “Ya saudaraku, Insya Allah mulai besok aku ikut ‘menjalankannya’”, jawab ayah keluarga B.

Keesokan malam, ayah, ibu, adik keluarga B ingin berangkat ke mesjid. “Tole, kau tak ikut nak?”, tanya ibu kepada kakak. “Tidak Bu, saya lagi ngerjai PR”. “Lho…, kan PRnya bisa nanti saja. Lihatlah adik mu ini, apa kau tidak malu, adik mu saja sudah siap ‘berangkat’ bersama ayah dan ibu mu ini, apakah kau mau jaga rumah nak?”, tanya ibu dengan ramah kepada kakan. “Iya Bu, baiklah saya juga ikut ‘berangkat’, daripada saya sendirian jaga rumah”, jawab kakak. Dan Alhamdulillah akhirnya keluarga B pun berubah seperti halnya apa yang ada pada keluarga A.

Nah dari cerita di atas terlihat bahwa kakak dari keluarga B berubah pikiran sehingga dia berjalan searah keluarganya (walaupun kenyataannya tak semudah itu). Ya ini lah ibarat “Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya”.

Semoga ada yang bisa digali dan diambil pelajaran dari cerita ini.

Kejanggalan dalam penulisan ini adalah disengaja, maka kiranya pembaca dapat menerjemahkannya sendiri.

Jika terjadi ‘kesamaan’ yang tidak dinginkan dalam realita maka itu hanya kebetulan dan mohon dimaafkan, karena ini hanyalah tulisan fiktif.

Ambil baiknya, tinggalkan yang buruknya.

Mohon maaf atas segala kekurangannya.

Wassalam….