Monday 6 October 2008

Lebaran Asyiknya Jalan-jalan

Hari ini (kamis, 02-10-2008) akhirnya saya bisa jalan-jalan juga sama teman-teman. Sebenarnya rencananya (Idul Fitri 1429 H) kemarin mau jalan-jalan, tapi berhubung motor (satu-satunya) lagi dipakai ortu, saya ngalah saja. Tapi Alhamdulillah akhirnya saya bisa jalan-jalan bareng. Sebenarnya, rencananya mau ketemu dan maaf-maafan sama teman satu kelas (dan mau ketemu teman chatting, sebut saja ipit), tapi ternyata tidak kesampaian. Apa boleh buat, manusia hanya bisa berencana, Dia lah yang menentukan.
Saya, sekitar jam 08.30 WIB pergi ke rumah Yudi (teman satu bangku di kelas) untuk ikut jalan bareng (jalan dari rumah ke rumah, silaturahmi gitu). Setelah itu, kami mencari teman lagi untuk jalan bareng, dan akhirnya terkumpul empat orang (Riyan, Yudi, Muklis, Andri). Kami langsung cabut (cabut apa? cabut rumput!) deh berangkat. Wah…, pokoknya puas deh jalan-jalan, sekitar ± (lebih-kurang/kurang-lebih) 50 Km. Bahan bakar yang sebelumnya Full (penuh), pas sampai rumah, eh… tinggal separuh. Padahal si Fit (motor saya) (nama lengkap: honda supra fit r) sudah termasuk motor yang hemat bahan bakar.
Di perjalanan, kami tak lupa menunuaikan ibadah shalat. Pas masuk waktu Dzuhur, kami tak lupa untuk shalat Dzuhur, baru melanjutkan perjalanan lagi. Pas masuk waktu Ashar, tak lupa untuk shalat Ashar. Pas masuk waktu Maghrib, juga tak lupa shalat Maghrib.
Berhubung teman-teman saya ini sebelumnya (kemarin) sudah jalan-jalan ke tempat teman-teman satu kelas (tapi, gak murni satu kelas di kunjungi rumahnya satu-satu), so’, mereka tidak mau lagi ke tampat yang sudah di kunjungi kemarin, takut gimanaaa gitu. Padahal saya ngotot banget mengajak mereka lagi hari ini (ke tempat yang sudah dikunjungi), kan ceritanya saya ketinggalan untuk update (update apaan seh? update antivirus kale?). Tapi, Alhamdulillah saya bisa juga ke tempat teman satu kelas (BeKaBe – XII.IA.1), sebut saja Nani, dan dia pun sedang ada di rumah. Kelihatannya, dia tidak ada jadwal jalan. Padahal, saya mau saja mengajak (emang udah diajak kale) untuk jalan bareng (ke rumah teman-teman) (kan ceritanya satu motor satu orang, jadi masih bisa buat boncengan. tepatnya: andri, ceweknya jalan ke tangkiling; yudi, ceweknya ke luar kota; muklis, gak tau ah, gak satu kelas sih; sedangkan riyan, emang gak pernah punya cewek sejak lahir sampai saat tulisan ini ditulis. cewek di sini dalam artian pacar), kan saya juga tidak sempat ke rumah teman-teman yang lain, tapi berhubung waktu tidak mengizinkan (sudah sore sih. jam 16 WIB lebih. sudah mau jam 17 WIB. sudah bau nih badan karena keringat), maka kami tidak jadi jalan deh. Di sana (rumah Nani), secara kebetulan kami (Riyan, Yudi, dan Andri. Sedangkan Muklis sudah pulang tuh) bertemu Dwira sama Nely (teman satu kelas).
Sepulang dari rumah Nani, kami (Riyan, Yudi, Andri, Dwira, dan Nely) mampir ke rumah ibu guru (saat di MTsN 1). Sebenarnya ini guru MTsN (gurunya Andri, Dwira, Nely dan Yudi), sedangkan saya alumninya di MTsS (Madrasah Tsanawiyah Swasta. he…, he….). Tapi tak apa lah, namanya juga silaturahmi. Lagian beliau gurunya asyik, nyenengin, terbuka (maksudnya asal ceplos omongannya, tapi terkontrol). Beliau bercerita pengalaman hidup beliau, tentang “Pagar Makan Tanaman”. Sebenarnya, suami saya ini bukan lelaki yang ngejar saya saat SMA kemarin. Dia (suami beliau) temannya lelaki yang suka sama saya. Ceritanya, lelaki yang suka sama saya sering datang ke tempat, dan dia membawa temannya (suami beliau saat ini). Berhubung kemarin itu (waktu SMA) kami belum ada ikatan, jadi siapa saja boleh memiliki (hayoo… cepetan…! siapa cepat, dia yang dapet!). Jadi, ceritanya suami ibu itu (ceritanya temannya yang ngejar ibu = suami ibu) ternyata suka juga sama ibu. Dia (suami ibu) (tepatnya waktu SMA) suka meminjam buku ke rumah ibu (biasa, seribu satu cara tuk dapatkan do’i. salah satunya ya… minjam buku). Akhirnya (gak tau gimana perjuangannya) jadi suami juga deh. (hik…, hik…, mengharukan! he…, he….). So’, lelaki (cowo pertama tadi sebelum suaminya ibu) yang ngejar (suka) sama ibu gak tau gimana.




NB: Manusia hanya bisa berencana, namun segala kehendak hanya dari Dia.

No comments: